Perencanaan Karangan Ilmiah
Penulisan sebuah karangan harus memenuhi persyaratan.persyaratan ini menyangkut isi, bahasa, dan teknik penyajian,oleh sebab itu untuk membuat sebuah karangan perlu direncanakan dan tentunya sesuai dengan pengelompokkan karangannya, baik menurut bentuk, ragam, jenis, rumpun, ataupun macam karangannya.
1.Tahap Prapenulisan
Dalam tahap prapenulisan direncanakan hal-hal pokok yang akan mengarahkan
penulis dalamseluruh kegiatan penulisan karangan.
2.Tahap Penulisan
Dalam tahap penulisan atau pengembangan,merupakan pelaksanaan tentang hal-hal yang
direncanakan,ya itu pengembangan gagasan dalam kalimat-kalimat,satuan paragraf,
bagian atau bab.
3.Tahap Revisi
Dalam tahap revisi yang dilakukan adalah membaca dan menilai kembali mengenai
keseluruhan yang telah ditulis,memperbaiki,mengubah,bahkan diperluas kembali isi
karangannya.
Dalam merencanakan sebuah karangan agar menghasilkan karangan yang baik dan
sistematis,terdapat langkah-langkahnya yakni menentukan:
1.Topik dan Judul
a.Topik
sumber-sumber topik bisa melalui ;
a.Sumber pengalaman yaitu apa-apa yang pernah dialami seseorang
b.Sumber pengamatan
c.Sumber imajinasi
d.Sumber pendapat atau hasil penalaran.
Untuk merumuskan topik yang baik dipergunakan ukuran serta dipertimbangkan
beberapa hal yaitu:
1.Topik hendaknya menarik untuk dibahas.
Topik yang menarik bukan bagi penulisnya saja tetapi diperkirakan juga menarik
untuk pembaca.Topik yang menarik perhatian penulis akan memungkinkan penulis
berusaha untuk secara serius mencari data yang penting dan relevan dengan
masalah yang sedang dikarang,serta akan menimbulkan kegairahan dalam
mengembangkannya dan akan mengundang minat pembaca.
2.Dikuasai penulis.
Penulis hendak memiliki pengetahuan mengenai pokok-pokok
permasalahan.Topik merupakan sesuatu yang lebih diketahui penulis daripada
pembacanya.
3.Menarik dan aktual.
Minat pembaca merupakan hal penting yang harus diperhatikan penulis walaupun
yang menarik minat itu amat tergantung pada situasi dan latar belakang pembaca
itu sendiri,namun hal-hal berikut merupakan sesuatu yang diminati
masyarakat secara umum:yang aktual,penting, penuh konflik,rahasia,humor,atau
hal-hallain yang bermanfaat bagi pembaca.
4.Topik tidak terlalu luas atau membatasi topik.
Apabila topik itu terlalu luas, pembahasannya akan dangkal,sebaliknya topik
yang terlalu sempit dalam sebuah karangan ilmiah,pembahasannya terlalu khusus
tidak banyak berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Contoh untuk
mempersempit atau membatasi topik untuk lebih speifik dari topik sebelumnya:
a.Menurut tempat:negara tertentu lebih khusus daripada dunia.”Bandung Daerah
Wisata”dapat dipersempit “Tangkuban Perahu dDaerah Wisata”.
b.Menurut waktu atau periode / zaman : “Kebudayaan Indonesia” dapat dikhususkan
menjadi “Perdagangan Pada Zaman Majapahit”.
b.Judul
Judul karangan pada dasarnya adalah perincian atau jabaran dari topik atau
judul merupakan nama yang diberikan untuk bahasan atau karangan,judul berfungsi
sebagai slogan promosi untuk menarik minat pembaca dan sebagai gambaran isi
karangan.Judul lebih spesifik dan sering menyiratkan permasalahan atau variabel
yang akan dibahas.
Judul yang baik harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a.Relevan,ada hubungan dengan isi karangan (topik)
b. Provokatif,dapat menimbulkan hasrat ingin tahu pembaca
c.Singkat,mudah dipahami dan enteng diingat
d.Judul sebaiknya dinyatakan dalam bentuk frase.
Secara umum terdapat model perumusan judul karangan:
1. Model judul untuk karangan ilmiah.
Model judul untuk karangan populer seperti artikel untuk koran dan
majalah,cenderung menggunakan judul-judul yang singkat dan sangat provokatif
2.Tema
Tema berarti pokok pemikiran,ide atau gagasan serta yang akan disampaikan oleh
penulis dalam karangannya disebut tema karangan.Tema dapat diartikan sebagai
pengungkapan maksud dan tujuan,tujuan yang dirumuskan secara singkat dan wujudnya
berupa satu kalimat disebut tesis.Perhatikan contoh dibawah ini.
Topik : Belajar mengemukakan pendapat secara efektif.
Tujuan :Menjelaskan dan memahami bagaimana cara mengeluarkan pendapat secara
lisan,tertulis, logis, dan sistematis dalam bahasa yang baik secara efektif dan
efisien.
Perumusan tema hendaknya memperhatikan hal-hal berikut :
a.Kejelasan,tema hendaknya dirumuskan dengan kalimat yang jelas,tidak berbelit-
belit.
b.Kesatuan tema yang baik adalah tema yang memiliki satu gagasan
sentral.Sentralisasi gagasan ditandai oleh jumlah masalah pokok yang hendak
digarap penulis.
c.Keaslian (originalitas), hal ini penting untuk menciptakan kesegaran dan daya
tarik karangan.
3.Pembuatan Outline
Kerangka karangan adalah rencana kerja yang mengandung ketentuan- ketentuan
tentang pembagian dan penyusunan gagasan yang memuat garis-garis besar suatu
karangan. Fungsi utma kerangka karangan adalah mengatur hubungan antara gagasan-
gagasan yang ada. Adapun manfaat kerangka karangan adalah:
1.Memudahkan penyusunan kerangka secara teratur sehingga karangan menjadi lebih
sistematis dan mencegah jauh dari sasaran yang sudah dirumuskan dalam topik atau
judul
2.Memudahkan penempatan antara bagian karangan yang penting dan yang tidak penting.
3.Menghindari timbulnya pengulangan pembahasan.
4.Memperlihatkan bagian-bagian pokok karangan secara memberaikan kemungkinan
bagi perluasan bagian-bagian tersebut sehingga membantu penulis menciptakan
suasana yang berbeda-beda dengan fariasi yang diinginkan.
5.Membantu mengumpulkan data dan sumber-sumber yang diperlukan.
Dalam proses penyusunan kerangka karangan ada tahap yang harus dijalani, yaitu
memlih topik,mengumpulkan informasi, mengatur gagasan dan menulis kerangka itu
sendiri. Adapun langkah-langkah penyusunan kerangka karangan adalah sebagai
berikut:
1.Mencatat semua ide
Langkah ini dilakukan setelah penentuan topik atau tema dan tujuan karangan.
Dalam langkah ini semua ide yang muncul nerkenaan dengan topik karangan
yang diinfentarisasikan tanpa kecuali.
2.Menyeleksi ide-ide
Dasar-dasar penyeleksian adalah:
a.Relefan-tidaknya ide dengan topik atau tujuan karangan
b.Penting-tidaknya ide tersebut untuk dibahas.
c.Dikuasai-tidaknya ide tersebut oleh penulis.
d.Ada tidaknya data atau penunjang untuk membahasnya.
3.Mengurutkan dan mengelompokkan ide-ide secara tepat.
Langkah penyeleksian untuk menyelesikan ide-ide dengan topik karangan. Namun
demikian langkah langkah itu belum menjamin kelogisan hubungan antara
ide-idenya.Untuk itulah diperlukan langkah pengurutan dan pengelompokan.Ide-ide
yang berdekatan,disatukan dalam satu topik atau pada rumusan ide yang lebih luas.
Dengan berpedoman pada kerangka karangan,seorang penulis dapat menyusun karangan
secara teratur dan mempersiapkan bahan yang dipersiapkan,karena pada prinsipnya
menyusun kerangka berarti memecahkan topik ke dalam subtopik dan mungkin
selsnjutnya kedalam sub-sub topik.Cara penyususan ide-ide dapat dilakukan dalam
berbagai pola pengembangan,dalam berbagai bentuk karangan :
1.Narasi
Pola pengembangannya dapt disusun dari mulai :
a.urutan kejadian
b.penjelas tentang proses
c.sorot balik
d.titik pandang
e.akibat dramatis
2.Deskripsi
Pola pengembangan bisa dimulai dari :
a.spasial
b.objekip
c.subjektip
d.observasi
e.fokus
f.seleksi
3.Eksposisi
Pola pengembangannya dapt disusun dari mulai :
a.proses
b.kausalitas
c.klimaks
4.Pengumpulan Data
Pada waktu memilih dan membasi topik kita hendaklah sudah memperkirakan
kemungkinan mendapatkan bahan. Dengan membatasi topik, penulisan sebetulnya
sudah memusatkan perhatian pada topik yang terbatas,serta mengumpulkan bahan
yang khusus pula.Dengan bahan–bahan yang khusus ini kita berusaha membahas
topik sacara terinci dan memdalam.
Sumber Bahan Penulisan
Yang dimaksud dengan bahan penulisan ialah semua informasi yang digunakan untuk
mencapai tuluan penulisan .Informasi itu,mungkin merupakan teori ,contoh-contoh
,rincian atau detil,perbandingan, sejarah kasus, fakta, hubungan sebab akibat
,pengujian dan pembuktian,angka-angka ,kutipan, gagasan dan sebagainya.
Sumber-sumber penulisan :
a.Bahan dari bacaan
Kita dapat mencari bahan penulisan dengan membaca buku-buku ,malah,dan
bahan-bahan bacaan lainnya terutama di perpustakaan.
Bahan bacaan di perpustakaan di bedakan menjadi tiga:
1.Bahan bacaan yang memberikan gambaran umum tentang topik yang dipilih
2.Bahan bacaan yang harus dibaca kritik dan mendalam
3.Bahan bacaan tambahan sabagai pelengkap bahan-bahan yang sudah data.
b.Pengamatan
Agar dapat melakukan pengamatan secara cermat,kita perlu berlatih mengamati
sebuah objek dari jarak yang lebihdekat.Dalam hal ini tentunya diperlukan
konsenyrasi dan minat yang memadai .Jika kita tidak memeliki perhatian dan
minat yang memadai maka kita akan memperoleh bahan berupa kesan umum yang
kerap sekali kurang jelas.
c.Wawancara dan angket
Wawancara adalah suatu cara mengumpulkan bahan dengan menanyakan langsung
kepada informan atau orang yang berwenang. Angket ialah daftar pertanyaan yang
disampaikan sasaran untuik diisi melalui angket ini kita dapat memperoleh
keterangan dari responden dalam wilayah yang lebih luas
d.Kewenangan
Pendapat yang dikemukakan oleh orang yang berwenang, juga dapat dijadikan
bahan penulisan. Hanya dalam hal ini kita harus berhati hati dalam memilihnya.
Sikap kritis kita dituntut karena pendapat yang dikemukakan sering bersifat
subjektif.
5.Penulisan Draft
Penulisan draft merupakan pengklasifikasian data yang telah terkumpul yang
kemudian disusun menjadi sebuah wacana yang terdapat dalam karangan.
6.Penyuntingan wacana
Dalam penulisan karangan hendaknya melakukan pengeditan ulang terhadap bahan yang
akan disajikan karena bahan tersebut harus sesuai dengan bahasa diksi, alinea dan
kalimat.Contohnya: Penulisan kutipan yang benar, penulisan kata serapan yang
sesuai EYD.
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar